Jumat, 19 Agustus 2011

wanita baik hanya untuk laki-baik

“Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]

QS. An-Nur : 26
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”

QS. At-Tahrim : 10
“Allah membuat isteri Nuh dan isteri luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami.”

ayat tersebut berbicara tentang permasalahan fitnah yang menimpa ‘Aisyah, beliau dituduh oleh orang munafik (mulai ayat yang ke-11) berzina dengan salah seorang sahabat Nabi, maka Allah sucikan nama ‘Aisyah http://www.asysyariah.com/print.php?id_online=389 dan dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa tidak mungkin Nabi Muhammad beristri ‘Aisyah wanita pezina dalam keadaan Allah yang menikahkan mereka berdua, berdasarkan hadits :
dari Aisyah bahwa Jibril datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersama gambar ‘Aisyah dalam secarik kain sutera hijau, dia berkata; “Sesungguhnya ini adalah isterimu di dunia dan akhirat.” [HR. At-Tirmidzi , dishahihkan oleh Al-Albani dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dengan lafadh yang berbeda]
berdasarkan hadits tersebut, maka ayat dalam surat An-Nuur dibawakan untuk kebersamaan di dunia dan akhirat, jadi laki2 yang shalih untuk wanita yang shalih dan sebaliknya, bila kemudian di dunia seorang lelaki mendapatkan istri yang buruk maka di akhirat dipasangkan dengan istri2 yang suci (baca: bidadari).
jadi walaupun seorang Nabi beristrikan wanita yang jelek (Nabi Nuh dan Luth) maka diakhirat kelak, mereka tidak lagi berpasangan.
demikian pula bila punya banyak istri di dunia maka yang dipasangkan di akhirat adalah istri2 yang shalih saja.
wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar