Jumat, 14 Oktober 2011


Kisah Cerita Shalat Subuh Ada kisah unik tentang shalat Subuh sebagaimana dinyatakan Dr. Raghib as Sirjani. Adalah shahabat Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu selalu menangis manakala ia mengingat penaklukan Tastar. Tastar adalah satu kota benteng di Persia yang dikepung kaum Muslimin genap satu tahun setengah, hingga akhirnya ditaklukkan kaum Muslimin, dan tercapailah kemenangan yang besar. P...eperangan ini tergolong peperangan yang sangat berat dan dirasakan kaum Muslimin. Mengapa Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu menangis? Benteng Tastar baru bisa diterobos menjelang shalat Fajar. Pasulan islam menerobos masuk benteng, kemudian terjadilah peperangan sengit antaraa 30.000 pasukan Muslimin dengan 150.000 pasukan Persia. Peperangan berlangsung sangat sengit. Pasukan Muslimin sempat terdesak. Suasana sangat genting, kritis, dan berbahaya.. Akhirnya, dengan karunia Allah, kaum Muslimin menang. Mereka menang gemilang atas musuh, kemenangan yang tercapai beberapa saat setelah terbit matahari. Saat itu, kaum Muslimin baru menyadari di hari yang sangat menakutkan itu, ternyata shalat Subuh sudah lewat! Dalam kondisi begitu rawan, dentingan suara pedang mengintai batang leher, membuat kaum Muslimin tidak sanggup melaksanakan shalat Subuh tepat pada waktunya. Anas r.a. pun menangis pernah tertinggal shalat Subuh, meski hanya sekali sepanjang hidupnya. Dia menangis, kendati dimaafkan. Mereka sibuk dengan jihad –yang merupakan puncak Islam—namun yang mereka tinggalkan merupakan sesuatu yang sangat berharga! Lalu bagaimana dengan kita? Sudah berapa kali kita tertinggal shalat Subuh, atau lebih nikmat kembali menarik selimut daripada menyambut panggilan adzan? Atau panggilan adzan pun sudah tidak bisa membangunkan hingga matahari telah terbit dari timur pun kita baru bangun lalu melaksanakan shalat yang ‘katanya’ shalat Subuh? Anas berkata, “Buat apa Tastar? Sungguh shalat Subuh telah berlalu dariku. Sepanjang usia, aku tidak akan bahagia seandainya dunia diberikan kepadaku sebagai ganti shalat ini!” Kenapa sampai sahahabat besar seperti beliau mengatakan demikian? Tentu, karena keutamaan shalat dan waktu Subuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar