Minggu, 31 Juli 2011

السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته بسم الله الرّحمن الرّحيم

Oleh : Kang Anip 
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرّحمن الرّحيم
Pagi yang indah kawan, Cuaca hari ini sangat mendukung buat bikin oret-oretan. Siapa tau saja bisa menghasilkan karya yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa ...ha ha ha ha,  terlalu berlebihan. Tapi yang terpenting bisa bermanfaat bagi diri sendiri saja itu sudah lebih dari cukup buat saya. Sesuai dengan judul blog ini (Tanbihun Linafsi) yang kalau tidak salah artinya “Instropeksi Diri” tulisan ini khusus saya persembahkan buat diri saya sendir, tapi kalau diantara pembaca ada yang mau sih soooook mangga atu di candak nya … bebas mau di apakan saja.!
Ok kawan..,! kita langsung saja ke maksud dan tujuan saya membuat oret-oretan kali ini. Tapi sbelumnya saya mohon dibukakan pintu maaf yang seluas sluasnya dan dapat di maklumi dengan sesadar sadarnya karena isi dari artikel ini sanagat tidak sesuai dengan judul yang saya beriakan juga saya minta maaf dan maklumnya sekali lagi jika ada pembahasan yang saya tuturkan tidak sesuai dengan apa yang pemabaca pelajari, karena saya hanya segelintir orang yang sangat minim akan pengetahuan dan sangat menyukai tulis menulis tanpa didasari dengan belajar yang formal.
Jika kita berbicara tentatang agama pasati identik dengan iman, dalam agma isalam definisi iman tidak terlepas dari Ilmu Tauhid, sebenarnya apa sih Ilmu Tauhid itu...? jika pembaca pernah membaca kitaab Tijan Darori, disitu dijelaskan dengan sangat gamblang dan terperinci bahawa Tauhid itu membahas tiga unsur dasar, yaitu Ilahiat, Nubuwiat, dan Samai'at.
1.      Ilahiat
Ialahiat, yaitu ilmu yang mempelajari tentang ketuhanan atau keEsaan Tuhan (Allah SWT), seperti sifat-sifat yang yang wajib terhadap dzat Tuhan (Allah SWT), sifat-sifat yang mustahil terhadap Dzatiahnya Tuhan (Allah SWT) dan sifat-sifat yang wenang terhadap Dzatiah Tuhan (Allah SWT).
a)      Sifat-sifat atau perkara-pekara yang Wajib terhadap Dzatiah Tuhan (Allah SWT) yaitu seperti yang telah kita ketahui bahawa sifat-sifat yang wajib terhadap Allah SWT itu ada 20, diantaranya adalah Allah SWT wajib wujud artinya Allah SWT itu wajib ada dan adanya Allah itu tidak didahului oleh tidak ada ( لااوّل له ولااخرله )  berbeda dengan manusia, binatang, alam beserta isinya dan sebagainya itu disebut mahluk, mahluk seperti kita, adanya kita itu didahului dengan tidak ada, adanya mahluk itu berasal dari tdak ada jadi ada, dari ada jadi tidak ada karena mahluk seperti kita tidak memiliki sifat kekal, pernahkah terbesit dalam fikiran kita “dimana Allah SWT itu berada”,? ketahuilah kawan bahwa adanya Allah SWT itu tidak  membutuhkan tempat, waduuh… klo begitu Allah SWT itu tidak ada dong,? ...he he he itulah bedanya Allah SWT dengan mahluk, jika Allah SWT membutuhkan tempat berarti Allah SWT itu sama dong kaya mahluk seperti kita yang sifatnya baru (حودث) dan jika Allah SWT itu sama kaya mahluk seperti kita yang adanya didahului oleh tiada, adanya membutuhkan tempat, membutuhkan makan dsb, berarti Allah SWT itu bukanlah tuhan yang patut disembah dan diagung-agungkan, dalam Islam haram hukumnya menyembah atau menuhankan yang seperti itu.
b)      Sifat-sifat atau perkara-pekara yang Mustahil terhadap Dzatiah Tuhan (Allah SWT) yaitu kebaliaknnya dari Sifat-sifat yang wajib, diantaranya yaitu ‘adam ( عدم ) artinya tidak ada, dapat kita simpulkan bahawa Mustahil Allah SWT terkena sifat tidak ada, sedangkan banyak sekali bahkan sangat banyak bukti yang menunjukkan tentang keberadaan Allah SWT.
c)      Sifat-sifat atau perkara-pekara yang wenang / mungkin terhadap Allah, kalau kita berbicara “mungkin” mungkin adalah suatu Dzon (sangakaan). Mungkin bisa mungkin juga tidak karena Allah SWT adalah yang maha memiliki ketentuan.
2.      Nubuwiat
Nubuwiat, yaitu ilmu yang mempelajari tentang Kenabian, seperti sifat-sifat yang yang wajib tehadap Rasul Allah S.A.W, sifat-sifat yang mustahil tehadap Rasul Allah S.A.W dan sifat-sifat yang wenang  tehadap Rasul Allah S.A.W.
a)      Sifat-sifat yang Wajib  terhadap Rasul Allah S.A.W itu  ada empat, yang dimaksud sifat wajib adalah sifat-sifat atau kriteria-kriteria yang ada pada diri Rasul diantaranya  yaitu :
-         Sidiq (صدق) artinya benar. Benar bahwa segala apa yang disampaikan oleh para Rasul Allah S.A.W itu adalah wahyu dari Allah bukan semata-mata hasil rekayasa diri dia sendiri dan Rasul tidak pernah bohong dalam menyampaikan ajaran, baik yang dimengerti oleh logika kita maupun yang sulit dimengerti oleh logika manusia.
-         Amanah ( امنة ) artinya adalah dapat dipercaya, Rasul tidak mungkin berbohong dalam menyampaikan amanahnya, Rasul tidak pernah mengurangi atau melebihi wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadanya melalui malaikat jibril.
-         Tabligh ( تبلغ ) artinya menyampaikan, Rasul S.A.W tidak pernah menyembunyikan sedikitpun wahyu yang diturunkan kepadanya.
-         Fatonah ( فطنه ) artinya  cerdas
b)      Sifat-sifat yang mustahil terhadap Rasul Allah S.A.W,Yang dimaksud sifat mustahil bagi Rasul adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh para Rasul. Sifat-sifat mustahil bagi Rasul ada empat macam, yaitu Kidzib, Khiyaanah, Kitmaan dan Balaadah yang akan dijelaskan sebagai berikut :
-         KIDZIB
Kidzib artinya adalah dusta. Semua Rasul adalah manusia-manusia yang dipilih oleh Allah SWT sebagai utusan-Nya. Mereka selalu memperoleh bimbingan dari Allah SWT sehngga terhindar dari sifat-sifat tercela. Setiap rasul benar ucapannya dan benar pula perbuatannya. Sifat dusta hanya dimiliki oleh manusia yang ingin mementingkan dirinya sendiri, sedangkan rasul mementingkan umatnya.
-         KHIYAANAH
Khiyaanah artinya adalah berkhianat atau curang. Tidak mungkin seorang Rasul berkhianat atau ingkar janji terhadap tugas-tugas yang diberikan Allah SWT kepadanya. Orang yang khianat terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepadanya adalah termasuk orang yang munafik, rasul tidak mungkin menjadi seorang yang munafik. Sepanjang sejarah belum pernah ada seorang Rasul yang khianat kepada umatnya.
-         KITMAAN
Kitmaan artinya adalah menyembunyikan. Semua ajaran yang disampaikan oleh para Rasul kepada umatnya tidak ada yang pernah disembunyikan. Jangankan yang mudah dikerjakan dan difahami dengan akal fikiran, yang sulit pun akan disampaikan olehnya seperti peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
-         BALAADAH
Balaadah artinya adalah bodoh. Seorang Rasul mempunyai tugas yang berat. Rasul tidak mungkin seorang yang bodoh. Jika Rasul bodoh, maka ia tidak akan dapat mengemban amanat dari Allah SWT. Jadi, mustahil rasul memiliki sifat bodoh.
c)      Sifat-sifat yang wenang terhadap Rasul Allah S.A.W, yang dimaksud sifat wenang bagi Rasul adalah sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh para Rasul, sebagai mana manusia biasa Rasul pun memiliki kebutuhan pokok seeprti makan, minum, tidur dll, Rasul pun bisa terkena sakit seperti kita.
3.      Samai'at
Samai’at adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian-kejadian yang sangat tidak masuk akal atau yang sulit di pahami oleh logika manusia, tapi benar adanya dan sungguh-sunguh terjadi, seperti adanya sual qubur atau pertanyaan malaikat Munkar dn Nakir di dalam qubur, tentang azab qubur atau siksaan di dalam kubur, kenikmatan di dalam kubur, bangkitnya kembali manusia di hari kiamat, syafaat, catatan amal, sidang, timbangan amal, jembatan sirotol mustakim, surga, neraka, dan kisah Isra wal Mi’raj yang semuanya itu sangat sulit dipahami oleh logika manusia dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa memepercayai semua kejadian tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar