Senin, 01 Agustus 2011

kasih sang surya..(kasih ibu)

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
==============================
Kasih sayang Ibu dapat deskripsikan bagai surya yang selalu menyinari dunia. Sudah seharunya kitapun membalas kasih sayang beliau dengan yang lebih, namun sampai kapanpun kita memang tidak akan pernah membalas semua jasa-jasanya tetapi bukan berati kita harus acuhkan. Setidaknya, kita jangan pernah menyakiti hati beliau.
“… Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.(QS. Al-Israa: 23-24)


barang siapa membikin ibu – bapak nya marah , maka berarti membikin Allah marah kepada-nya. ( HR. Bukhari )
Sahabat, sudah sepatutnya kita mencintai dan menghormati kedua orang tua kita. Ingat, “Setiap manusia di dunia ini merasakan menjadi anak, tetapi tidak dari kita semua akan menjadi Orang Tua” maka dari sahabat, kita harus selalu patuh padanya. Dua tahun yang lalu Nai juga pernah baca buku yang berjudul “Kerelaan Tuhan Bersama Kerelaan Orang Tua”. Hmm, baca dari judulnya saja tentu kita sudah memahami maksud dari penulis tersebut. Jika Orang tua kita saja tidak dapat meridha’i apa yang kita lakukan maka begitulah keputusan Allah mutlak diserahkan kepada Orang Tua kita masing-masing.
“ Dan Kami wajibkan kepada manusia berbuat kebaikan terhadap ibu bapak-nya “ ( Al ‘Ankabuut , 29 : 8 )
Percaya atau tidak saat orang bertanya “adakah orang di dunia ini yang rela mati demi kamu?” terlontar, berfikirkah sahabat bahwa jawaban itu hanya satu, yaitu Ibu. Kasih sayangnya yang luar biasa tak pernah lekang oleh waktu. Setiap hari beliau memikirkan kita. Memberi sentuhan lembutnya. Melindungi kita dengan nasehat-nasehatnya. Namun kenapa kita masih mengacuhkannya.
Abdullah bin Amru menceritakan bahwa Rasulullah saw berkata, “ Kesenangan ( keridhaan ) Allah SWT. Terletak pada keridhaan ayah dan ketidakridhaan Allah SWT. Terletak pada ketidak ridhaan ayah. “ ( HR. Tirmidzi , Hakim ) “
Sahabat, kunci hidup kita ada pada Kedua Orang Tua kita masing-masing. Jujur saja berdasarkan pengalaman pribadi Nai juga pernah marah dan membenci Ibuku sendiri. Dua hari, waktu yang dapat dibilang cukup lama bagi seorang anak membenci Ibunya sendiri. Namun kala itu, ditengah malam, Allah menyadarkanku lewat mimpi. Di mimpi tersebut, semua orang menyalahkanku. Nauzubillahi min zalik. Emakku tercinta meninggal, ntah kenapa semua orang disekitarku menyalahkanku. Kaki ku terasa berat dan sulit melangkah. Nai ingin sekali berlari meninggalkan tempat tersebut. Namun semakin lama semakin berat kaki ini melangkah. Alhamdulillah akhirnya Nai sadar kalau itu hanyalah teguruan Allah lewat mimpi. Dan tak sewajarnya jika diri ini marah dan membenci Emakku yang sudah membesarkan ku sejak kecil dengan penuh perjuangan. Di pagi itu, setelah sholat subuh, nai langsung cuci piring seraya menanti Emak bangun. Belum selesai piring selesai di cuci emakku sudah bangun. Dengan penuh penyesalan nai berlutut dan mencium kaki emakku yang sudah merawatku sejak kecil dan mohon ma’af atas segala kekhilafan Nai selama ini padanya.
Sahabatku, “pengalaman adalah guru yang paling baik di dunia ini namun bukan berarti kita harus mengalami terlebih dahalu baru kita mendapatkan pelajaran tersebut”. Nai ingin semua sahabatku selalu mencintai Orang tua kita selamanya. Amiiiiiin.


Mudah-mudahan kita menjadi sosok yang lebih baik untuk nanti dan esok.
Wassalamulaikum wr. wb,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar